RASIONALIS.COM – Dinamika politik internal Partai Golkar kembali menghangat. Isu pergantian Ketua Umum mendorong munculnya sejumlah nama sebagai calon pemimpin baru. Salah satu figur yang kini banyak mendapat sorotan adalah Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut), putri sulung Presiden ke-2 RI Soeharto.
Dukungan terhadap Mbak Tutut datang dari Citos Indonesia (Cinta Soeharto Sejati). Ketua Umum Citos Indonesia, Gus Huda, ST, bersama Sekretaris Jenderal Dr. Wahyu Widi Sasongko, M.Sc., LL.M., Ph.D, menyatakan komitmen penuh mendukung Mbak Tutut untuk menakhodai Golkar dan menggantikan posisi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum.
“Partai Golkar membutuhkan pemimpin dengan strong leadership yang mampu meningkatkan elektabilitas partai. Semua kualitas itu ada pada diri Mbak Tutut,” tegas Gus Huda, Sabtu (23/8/2025).
Menurutnya, pemimpin Golkar saat ini harus memenuhi tiga kriteria penting: berani mengambil keputusan tegas dan strategis, mampu mengelola konflik internal serta memperkuat solidaritas kader, serta memiliki visi dan strategi politik yang efektif. “Dengan pengalaman panjangnya di dunia politik, Mbak Tutut adalah sosok yang tepat untuk membawa Golkar kembali berjaya,” tambahnya.
Sekjen Citos Indonesia, Dr. Wahyu Widi Sasongko, juga menegaskan dukungan serupa. “Sebagai pembina Citos, Mbak Tutut memiliki kepemimpinan kuat, kemampuan mengambil keputusan yang tepat, serta visi jelas untuk membesarkan partai. Kami yakin, di bawah kepemimpinan beliau, Golkar mampu meningkatkan elektabilitasnya pada Pemilu 2029 sekaligus terus mendukung Presiden Prabowo,” ujarnya.
Tantangan Golkar ke Depan
Partai Golkar saat ini menghadapi dua tantangan besar: meningkatkan elektabilitas partai dan menyelesaikan konflik internal. Keduanya membutuhkan figur pemimpin yang tidak hanya karismatik, tetapi juga mampu merangkul kader, menjaga soliditas, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Dukungan dari Pengamat Politik
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai peluang Mbak Tutut sangat besar. Menurutnya, nama besar Soeharto masih memiliki pengaruh kuat di tubuh Golkar, dan rekam jejak Mbak Tutut di dunia politik juga tidak bisa diabaikan.
“Mbak Tutut memiliki kekuatan besar. Saya pikir Presiden pun akan memberikan dukungan,” kata Jerry (21/8/2025).
Ia menambahkan, pengalaman politik Mbak Tutut sejak era 1990-an—mulai dari Anggota MPR Fraksi Golkar, Ketua Korbid Pemberdayaan Wanita DPP Golkar (1992), hingga menjabat Menteri Sosial—menjadi modal berharga. “Golkar membutuhkan pemimpin dengan strong leadership. Dan itu ada pada Mbak Tutut,” pungkasnya.