RASIONALIS.COM – Sidang Muktamar Halaqoh V HALAQOH BEM Pesantren Se-Indonesia yang berlangsung pada 31 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Universitas Darunnajah, Jakarta, resmi menetapkan Ahmad Samsul Munir sebagai Presidium Nasional baru untuk periode 2025–2027. Forum ini merupakan agenda strategis dua tahunan yang mempertemukan para perwakilan BEM Pesantren dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk merumuskan arah gerakan mahasantri nasional.
Sidang dipimpin oleh Moh. Aam Badrul Hikam dengan suasana demokratis, penuh partisipasi, dan kondusif. Melalui forum pleno, para peserta tidak hanya membahas isu-isu pokok pergerakan mahasantri, tetapi juga mengangkat topik penting di berbagai wilayah, seperti pendidikan, lingkungan hidup, hak asasi manusia, politik, dan demokrasi. Meski banyak isu strategis dibahas, fokus utama muktamar tetap pada pemilihan Presidium Nasional yang akan menakhodai HALAQOH BEM Pesantren Se-Indonesia untuk dua tahun ke depan.
Proses pemilihan berlangsung secara transparan, melibatkan seluruh peserta sidang, dan melalui beberapa tahapan sesuai tata tertib organisasi. Ahmad Samsul Munir, perwakilan dari Universitas Nurul Huda OKU Timur, berhasil meraih mayoritas suara setelah mendapatkan rekomendasi dari berbagai wilayah.
Dalam pidato kemenangannya, Ahmad Samsul Munir menegaskan bahwa kepemimpinan bukan sekadar simbol jabatan, melainkan amanah besar untuk memperjuangkan aspirasi mahasantri dan masyarakat luas. “Sebagai presidium nasional yang terpilih secara sah, saya memiliki harapan agar masa kepemimpinan ini menjadi pintu awal kekuatan moral dan intelektual yang mengawal demokrasi, menegakkan keadilan sosial, serta berpihak pada mahasantri dan masyarakat kecil dengan aksi nyata yang adil, beradab, dan berpihak pada kebenaran,” ujarnya.
Presidium Nasional periode sebelumnya, Gus Muhammad Naqib Abdullah, turut hadir dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta serta harapan untuk kepemimpinan yang baru. “Saya percayakan kepada pemimpin baru agar gerakan mahasantri terus tumbuh lebih kuat, solid, dan berdampak nyata. Harapan saya, integritas gerakan tetap terjaga, solidaritas dirawat, dan agenda strategis dilanjutkan dengan inovasi yang relevan,” kata Gus Naqib.
Penutupan sidang diwarnai dengan seruan solidaritas dari seluruh peserta muktamar untuk tetap konsisten mengawal isu-isu nasional, memperkuat peran HALAQOH BEM Pesantren Se-Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah, dan menjadi representasi suara mahasantri di seluruh Nusantara. Muktamar Halaqoh V ini pun menjadi penanda keberlanjutan perjuangan dari generasi ke generasi, sekaligus tonggak sejarah baru bagi gerakan mahasiswa pesantren di Indonesia.