RASIONALIS.COM – Gerakan Pemuda Islam (GPI) Banten memberikan apresiasi tinggi terhadap program inovatif yang digagas Polda Banten, yaitu Poliran (Polisi Peduli Pengangguran). Program ini dinilai sebagai langkah konkret dan humanis dalam membantu menyelesaikan persoalan sosial, khususnya tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten.
Poliran merupakan hasil kolaborasi antara Polda Banten dan dunia industri, salah satunya PT Chandra Asri Pacific Tbk, yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) sebagai bentuk sinergi antara institusi negara dan sektor swasta dalam menciptakan lapangan kerja baru.
Saat ditemui oleh awak media di Sekretariat GPI Banten yang berlokasi di Kabupaten Tangerang, Ketua GPI Banten, Fahri Fradana, menyampaikan bahwa inisiatif Polda Banten ini patut menjadi contoh nasional. Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya berperan dalam bidang penegakan hukum, tetapi juga hadir sebagai solusi nyata atas problematika masyarakat.
> “Kami mengapresiasi penuh Poliran sebagai langkah konkret dan inovatif yang sangat menyentuh kebutuhan masyarakat. Program ini bukan hanya memberi pelatihan dan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan harapan baru bagi para pencari kerja di Banten,” ujar Fahri Fradana kepada media, Senin (15/07/2025).
Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Pol. Suyudi Ario Seto menegaskan bahwa program Poliran merupakan bentuk kepedulian sosial institusi Polri terhadap masyarakat.
> “Poliran bukan sekadar program simbolik. Ini adalah gerakan sosial yang kami gagas untuk benar-benar membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi. Kami ingin menjadi jembatan antara masyarakat dan dunia kerja,” tegas Irjen Pol. Suyudi.
Program Poliran menyasar kelompok pengangguran, khususnya kaum muda, dengan menyediakan pelatihan keterampilan, pembinaan karakter, dan penyaluran kerja. Sejumlah peserta angkatan pertama bahkan telah diserap oleh mitra industri yang bekerja sama.
GPI Banten berharap program ini terus dikembangkan, menjangkau lebih banyak masyarakat, dan menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk bersinergi menyelesaikan persoalan pengangguran secara kolaboratif tutup Fahri Fradana. (15/07/2025)