RASIONALIS.COM — Musyawarah Besar (MUBES) Badan Eksekutif Santri Mahasiswa (BESM) 2025 di Pondok Pesantren Pendawa kini tengah berlangsung. Forum strategis ini menjadi momentum penting bagi santri mahasiswa untuk menyiapkan estafet kepemimpinan, memperkuat nilai-nilai organisasi, serta merumuskan arah gerak BESM ke depan.
Lebih dari sekadar pergantian struktur kepengurusan, MUBES BESM hadir sebagai ruang refleksi, konsolidasi, dan pembelajaran organisasi. Forum ini dirancang untuk melahirkan pemimpin-pemimpin baru dari kalangan santri yang tidak hanya cakap secara program, tetapi juga tangguh secara nilai dan integritas.
Salah satu momen utama dalam MUBES adalah sambutan dari pembina Pondok Pendawa, Dr. H. Imam Safe’i, M.Pd, yang diwakili oleh Ustadz Taufik. Dalam arahannya, ia menekankan bahwa BESM adalah laboratorium kepemimpinan santri.
“BESM bukan hanya wadah organisasi biasa, tapi laboratorium kepemimpinan yang melatih santri menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mampu berpikir strategis, dan tetap menjunjung tinggi adab serta nilai-nilai pesantren,” ujar Ustadz Taufik.
Ia juga mengingatkan bahwa regenerasi adalah hal mutlak dalam organisasi. MUBES, menurutnya, harus mampu melahirkan pemimpin yang punya visi dan integritas namun tetap rendah hati.
“Pemimpin santri harus punya visi, punya integritas, dan tetap rendah hati,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua BESM 2023–2025, Muhammad Ikhsan Hadi, dalam pidato akhir masa jabatannya menyampaikan rasa syukur atas proses kepemimpinan yang telah dilalui.
“Alhamdulillah, selama masa kepengurusan kami, BESM berusaha hadir sebagai wadah pembinaan karakter, intelektual, dan loyalitas santri terhadap pondok. Banyak hal yang masih perlu ditingkatkan, namun kami percaya bahwa setiap proses adalah bagian dari perjuangan yang harus dilanjutkan oleh generasi berikutnya,” ujarnya.
Ketua Badan Pelaksana MUBES 2025, Rahmat Akbar, juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya forum ini dalam membentuk karakter pemimpin santri.
“MUBES adalah puncak dari proses berorganisasi. Di sinilah kita belajar bagaimana menyampaikan gagasan, mengkritisi dengan santun, dan menyepakati keputusan bersama. Saya berharap kepengurusan baru BESM yang terbentuk nantinya mampu membawa semangat perubahan yang berakar pada nilai-nilai pondok dan kemandirian santri,” tegasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan jiwa pengabdian, MUBES ini diharapkan menjadi pijakan baru bagi santri mahasiswa dalam menapaki jalan kepemimpinan, serta menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai pesantren ke tengah-tengah masyarakat dan bangsa.