RASIONALIS.COM, JAKARTA– Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan operasi tangkap tangan terhadap tiga hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada 23 Oktober 2024. Ketiga hakim tersebut, yakni Erintuah Damanik (ED) selaku Hakim Ketua, serta Mangapul (M) dan Heru Hanindyo (HH) sebagai Hakim Anggota. Selain itu, tim Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) menangkap pengacara Gregorius Ronald Tannur, Lisa Rahmat (LR), di Jakarta pada hari yang sama. Keempatnya lantas ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung terkait kasus dugaan suap agar hakim agung pada Mahkamah Agung (MA) menyatakan Ronald Tannur tidak bersalah dalam putusan kasasi.
Namun, tak hanya keempatnya, seorang mantan pejabat tinggi Mahkamah Agung (MA), ZR juga ditangkap di Bali pada 24 Oktober 2024.
Diketahui, Ronald Tannur yang awalnya divonis bebas oleh PN Surabaya akhirnya dijatuhi hukuman 5 tahun penjara pada tingkat kasasi. Tetapi, vonis kasasi itu lebih ringan dibandingkan dakwaan jaksa penuntut umum.
1. Penyidik Tak Menyangka Ada Rp 920 Miliar di Rumah Eks Pejabat MA Makelar Kasus Ronald Tannur
Tak hanya penetapan tiga hakim yang menyita perhatian dari kasus dugaan suap tersebut, tetapi juga penemuan uang tunai lebih dari Rp 920 miliar dan emas Antam seberat 51 kilogram di rumah ZR, yang diduga berperan sebagai perantara atau “makelar” dalam kasus vonis bebas Ronald Tannur. Bahkan, penyidik Kejagung juga tidak menyangka bisa menemukan uang tunai hampir Rp 1 triliun tersebut saat melakukan penggeledahan di rumah ZR. “Yang pasti, uang ini kami temukan, kami geledah, kami sita di rumah ZR. Penyidik tidak menyangka ada uang sebanyak ini, ini di luar bayangan,” kata Direktur Penyidikan pada Jampidsus, Abdul Qohar, dalam jumpa pers pada Jumat (25/10/2024).
Selama penggeledahan di kediaman ZR yang terletak di bilangan Senayan, Jakarta, penyidik menemukan barang bukti berupa 74.494.427 dollar Singapura, 1.897.362 dollar Amerika Serikat (AS), 71.200 euro, 483.320 dollar Hong Kong, dan Rp 5.725.075.000. “Yang bersangkutan menyatakan, sebagian besar ini adalah uang dari kepengurusan perkara. Untuk pembuktian, karena salah satu pasalnya adalah gratifikasi, maka ketika uang itu lebih dari Rp 10 juta, beban pembuktiannya ada di yang punya uang,” ujar Abdul.
“Nanti akan kita buktikan uang ini berasal dari mana,” katanya melanjutkan
Terhadap ZR lantas ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam pemufakatan jahat untuk melakukan suap. Abdul mengungkapkan, LR meminta ZR untuk mengupayakan agar hakim agung di MA menyatakan Ronald Tannut tidak bersalah dalam putusan kasasi
Kemudian, LR menjanjikan Rp 5 miliar untuk para hakim agung. Sedangkan ZR yang kini sudah purnatugas akan diberikan fee sebesar Rp 1 miliar
“Sesuai catatan LR yang diberikan kepada ZR, (Rp 5 miliar itu) untuk hakim agung atas nama S, A, dan S yang menangani perkara kasasi Ronald Tannur,” ujar Abdul. “Namun, karena jumlahnya sangat banyak, ZR tidak mau menerima uang rupiah tersebut lalu ZR menyarankan agar ditukar dengan mata uang asing di salah satu money changer di Blok M, Jakarta Selatan,” katanya lagi. Namun, Abdul mengatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan sejauh ini, uang tersebut belum diserahkan ZR kepada hakim agung
2. Prabowo Bersyukur Ada 6 Lulusan Terbaik Adhi Makayasa di Kabinet
Berita populer selanjutnya datang dari pembekalan terhadap para menteri dan wakil menteri di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah
Di hadapan taruna dan taruni Akmil sebelum acara gala dinner di Kompleks Akmil Magelang, Jawa Tengah pada Jumat (25/10/2024) malam, Presiden Prabowo Subianto bersyukur karena memiliki enam lulusan terbaik Adhi Makayasa yang dalam Kabinet Merah Putih.
Dari enam lulusan tersebut, dua berasal dari kepolisian dan empat dari TNI.
“Di kabinet saya juga terdapat beberapa alumni, dan saya bersyukur karena saya mendapat alumni terbaik yang masuk kabinet saya. Ternyata ada enam lulusan terbaik Adhi Makayasa di kabinet saya,” kata Prabowo.
Prabowo kemudian memerinci bahwa dua orang dari kepolisian adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sementara itu, empat lulusan terbaik dari TNI yang disebutkan Prabowo adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Herindra, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman, serta Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kita pun memiliki banyak lulusan terbaik dari Sesko. Kepala Komandan Divisi Pak Wiranto hadir, bintang empat, Pak Dudung bintang empat, Pak Agus Subiyanto bintang empat, dan Pak Maruli yang merupakan juara judo Asia Tenggara,” ujar Prabowo. “Satu-satunya perwira yang digendong oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto,” katanya lagi.